Rapat Reviu IKU dan Renstra 2025-2029, Pengadilan Agama Luwuk Gelar Penajaman Perencanaan Kinerja | 20/11/2025
RAPAT REVIU IKU DAN RENSTRA 2025-2029
PENGADILAN AGAMA LUWUK GELAR PENAJAMAN PERENCANAAN KINERJA
Pengadilan Agama Luwuk menggelar Rapat Reviu Indikator Kinerja Utama (IKU) dan Rencana Strategis (Renstra) 2025–2029 pada Kamis, 20 November 2025 bertempat di Media Center PA Luwuk. Rapat yang dimulai pukul 08.00 WITA tersebut dipimpin oleh Panitera Pengadilan Agama Luwuk, Idral Darwis, S.H., selaku Ketua Tim Reviu, dan dihadiri oleh seluruh anggota tim.
Dalam pengantar rapat, Ketua Tim menekankan pentingnya proses reviu sebagai langkah awal memastikan arah kinerja lembaga agar selaras dengan kebijakan terbaru dan kebutuhan organisasi. Ia menegaskan bahwa penyesuaian terhadap IKU dan Renstra bukan sekadar formalitas, tetapi instrumen strategis yang akan menentukan kualitas pencapaian kinerja PA Luwuk dalam lima tahun mendatang.
Hamdan Latif, S.E., selaku pemapar materi, memberikan penjelasan teknis terkait pembaruan IKU yang berlaku mulai 2025. Ia memaparkan latar belakang perubahan, struktur penyempurnaan, serta implikasi langsung terhadap penyusunan Renstra. Salah satu poin penting adalah bahwa IKU terbaru kini telah memuat unsur kegiatan kesekretariatan yang sebelumnya tidak tercakup dalam IKU terdahulu, sehingga menuntut penataan ulang target dan indikator pada masing-masing unit.
Pembahasan utama rapat meliputi penelaahan menyeluruh terhadap IKU yang telah diperbarui untuk memastikan setiap indikator dapat diimplementasikan secara efektif pada tingkat satuan kerja. Penyesuaian ini mencakup integrasi indikator kepaniteraan dan kesekretariatan agar selaras dengan kebijakan nasional. Rapat menyepakati perlunya penetapan target yang lebih realistis dan terukur. Target disusun dengan mempertimbangkan capaian tahun-tahun sebelumnya serta tuntutan baru dalam IKU 2025. Langkah ini bertujuan memastikan target tidak hanya ambisius, tetapi juga dapat dicapai secara rasional.
Rapat turut mengamanatkan setiap bagian, baik kepaniteraan maupun kesekretariatan, untuk menyusun pemetaan risiko masing-masing. Pemetaan ini kemudian akan dihimpun dan diselaraskan dalam proses penyusunan Renstra, sehingga dokumen yang dihasilkan dapat merespons berbagai kemungkinan risiko yang mungkin muncul di lapangan.
Rapat ditutup dengan penegasan bahwa seluruh unit harus berperan aktif dalam proses finalisasi Renstra 2025–2029 agar dokumen yang dihasilkan benar-benar mencerminkan kebutuhan organisasi, tantangan lapangan, serta tuntutan pelayanan publik yang semakin tinggi.
